Karebaindonesia.id – Belum lama dunia sastra indonesia berduka atas kepergian Mendiang Sapardi Djoko Damono, kini dunia sastra Indonesia kembali dikejutkan atas meninggalnya Ajip Rosidi, seorang pengarang dan budayawan asal Jawa Barat. Ajip Rosidi dikabarkan mengehembuskan nafas terakhir setelah di rawat di Rumah Sakit Tidar Kota Magelang Magelang setelah di rumah anaknya di Pabelan, Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Rabu (29/07/2020).

Informasi meninggalnya Ajip Rosidi dikonfirmasi oleh salah seorang anaknya Nundang. Bahwa Ajip Rosidi sempat terjatuh di kediamannya dan mengalami pendarahan otak. Suami dari aktris senior Nani Wijaya ini sempat melakukan operasi di RSUD Tidar, Kota Magelang.

“Betul, saya sementara mengurus kepulangan Ayah Ajip,” kata Nundang Rundagi dikutip di dari Antara.com.

Ajip dikenal sangat vokal mengenai perkembangan sastra dan budaya di indonesia, Mendiang Ajip Rosidi menyuarakan tentang cita-cita kebudayaan yang luhur yang membawa Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya dan memiliki cita-cita kebangsaan.

Ajip adalah seorang sastrawan dan budayawan penerima gelar Doktor Honoris Causa bidang ilmu Budaya dari Universitas Padjajaran, bandung Jawa Barat atas dedikasinya sebagai budayawan yang memeperjuangkan martabat bahasa Sunda.

Ajip Rosidi selama ini dikenal sebagai budayawan yang memperjuangkan bahasa Sunda, Juga sangat produfktif menulis karya sastra. Berikut karya-karya Ajip Rosidi yang dikutip dari wikipedia indonesia:

1. Tahun-Tahun Kematian (Kumpulan Cerpen, 1955)
2. Ketemu Di Jalan (Kumpulan Sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit, 1956)
3. Pesta (Kumpulan Sajak, 1956)
4. Di Tengah Keluarga (Kumpulan cerpen, 1956)
5. Sebuah Rumah Buat Haritua (Kumpulan Cerpen, 1957)
6. Perjalanan Penganten (Roman, 1958)
7. Membicarakan Cerita Pendek Indonesia (1959)
8. Ular dan Kabur (Kumpulan Sajak, 1973)
9. Sajak-Sajak Matahari (Kumpulan Sajak, 1973)

Selamat jalan tokoh sastra bangsa. Karya dan abdimu akan selalu abadi di ingatan dan hati segenap pembacamu.[]