Pimpinan KPK Nilai Argumen Danny Pomanto Soal JK Tidak Berdasar

Jakarta, karebaindonesia.id – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomalango merasa gamang menanggapi video berisi rekaman suara calon Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang telah beredar di publik.

Sebelumnya, rekaman yang diduga mirip dengan suara Danny Pomanto berisi argumen mengait-ngaitkan Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) sebagai aktor di balik penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo.

“Apa dasar Danny Pomanto menyebut JK sebagai aktor di balik penangkapan Edhy Prabowo? Kami pastikan, kerja KPK untuk penegakan hukum pemberantasan korupsi,” katanya di hadapan wartawan pada Minggu, 6 Desember 2020 siang tadi.

Tambahnya, dia pun mengingatkan agar semua pihak agar tidak merusak KPK dengan argumen-argumen yang tidak berdasar.

“Kami bisa melaporkan pihak-pihak yang membuat penyataan tidak berdasar yang merusak nama KPK. Komisi akan menindaklanjuti pernyataan itu dengan melaporkannya,” tegasnya

Sebelumnya, rekaman video berisi suara Danny Pomanto menyebut Jusuf Kalla sebagai aktor di balik penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK kini telah beredar di publik.

Dalam argumennya, suara yang diduga Danny Pomanto dalam rekaman itu mengatakan bahwa JK hendak membenturkan Jokowi dan Prabowo untuk kepentingan Pilpres 2024.

Video yang berdurasi 1 menit 58 detik ini yang telah beredar sejak Sabtu kemarin itu menampilkan wajah Danny Pomanto, lalu beralih pada sebuah percakapan yang membahas penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK serta tokoh elite yang diuntungkan dalam penangkapan ini.

Terkait kasus ini, Danny Pomanto mengakui bahwa suara dalam rekaman itu adalah suaranya. Akan tetapi Danny Pomanto menjelaskan bahwa perbincangan tersebut sebatas analisis politik dan perbincangan lepas dirinya dengan beberapa orang.

“Jadi itu adalah percakapan di dalam rumah saya, dalam rumah saya, orang rekam. Jadi sebenarnya itu adalah percakapan biasa, analisis politik dan hak setiap orang kan begitu. Sebenarnya saya korban ini. Kenapa ada yang rekam dan sebar. Aneh,” ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara JK, Husain Abdullah menilai KPK seharusnya segera memanggil Danny Pomanto yang menyebut penangkapan Edhy Prabowo atas kontrol JK. Husain menyebut argumen Danny Pomanto tersebut adalah fitnah.

“Ini bukan sekadar masalah Pak JK, tapi sudah fitnah yang mengadu domba antarelite. Bahkan mendemoralisasi KPK,” katanya.[]