Anggota DPRD Kota Makassar, Syamsuddin Raga (dok. Istimewa)

Makassar, Karebaindonesia.id — Polemik antara Nelayan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar dengan sejumlah perusahaan penambang pasir di sekitar pulau tersebut terus berlanjut.

Nelayan Pulau Sangkarrang bersama sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pulau (GEMPA) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Jum’at (28/08/2020).

Menyikapi polemik tersebut Legislator DPRD Makassar, Syamsuddin Raga angkat bicara terkait kisruh berkepanjangan antar Nelayan dan perusahaan penambang pasir tersebut.

“Pemerintah harus segera menemukan jalan keluarnya,” ujar Syamsuddin kepada Karebaindonesia.id

Sementara itu, terkait penenggelaman perahu nelayan yang dilakukan oleh Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan pada Minggu (23/08/2020), Syamsuddin menegaskan bahwa ini sudah tidak manusiawi.

“Kasihan, jangan di eksekusi langsung. Sekarang kan sudah HAM,” tambahnya

“Pemerintah perlu melihat dari sisi lain, terkhusus mereka disana itu adalah nelayan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pengerukan Pasir di area Pulau Sangkarrang mulai dipermasalahkan. Pasalnya, hal tersebut berdampak ke perekonomian masyarakat yang mencari nafkah di laut.

1 thought on “Polemik Nelayan dan Tambang Pasir, DPRD Makassar Angkat Bicara”

Comments are closed.

×

Powered by WhatsApp Chat

× Tanya Redaksi