
Makassar, karebaindonesia.id,– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Tinggi (Dikti) telah mengumumkan peraih insentif Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKM-KT) dan Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) tahun 2020. Dalam pengumuman itu, kampus Unismuh Makassar menjadi kampus dengan raihan terbanyak lolos PKM-KT (GT-AI) se-Indonesia Timur mengungguli kampus Unhas, UNM dan UMI. (Jumat, 24/07/2020).
PKM-KT bidang Gagasan Tertulis dan Artikel Ilmiah (GT-AI) merupakan event karya tulis tahunan Direktorat Jenderal Tinggi (Dikti) yang paling bergengsi dan terbesar bagi setiap perguruan tinggi se-Indonesia. Selain PKM GT-AI ada juga PKM-GFK (Gagasan Futuristik Konstruktif), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-M (Pengabdian Masyarakat), PKM-P (Penelitian), PKM-KC (Karsa Cipta) dan PKM-T (Teknologi). Namun, bulan ini baru PKM GT-AI dan PKM-GFK yang diumumkan. Dari hasil penilaian tersebut, terdapat beberapa kampus di Indonesia yang memberi kejutan.
Salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Makassar yang berhasil meloloskan total 7 judul untuk PKM-KT (GT-AI) diikuti raihan Universitas Hasanuddin (1 judul), Universitas Negeri Makassar (0 judul) dan Universitas Muslim Indonesia (0 judul).
Sedangkan untuk raihan PKM-GFK, Unhas dan UNM berhasil mengungguli Unismuh Makassar dan UMI. Unhas (sebanyak 8 judul), UNM (9 judul), UMI (0 judul) dan Unismuh Makassar (0 judul).


“Sejak awal, kami selaku pimpinan kampus memang membina para mahasiswa untuk mengirim PKM. Kami lakukan karantina PKM selama 4 hari di Balai Diklat Unismuh, Bollangi. Di sana mereka didampingi secara intens oleh para mentor andal di bidang penulisan.” Ujar Wakil Rektor 3 Unismuh, Dr. Muhammad Tahir, M.Si.
“Jumlah PKM GT-AI yang dikirim total ada 29 judul. Dan alhamdulillah, berhasil meloloskan 7 judul. Sebuah pencapaian yang baik untuk mengharumkan nama kampus.” Tambahnya.
Selain mengungguli Unhas, UNM dan UMI dalam raihan PKM-KT, Unismuh Makassar juga menjadi peringkat ke-2 terbaik kampus swasta se-Indonesia di bawah Universitas Muhammadiyah Surakarta (15 judul).
“Target kami selanjutnya adalah terus membimbing karya-karya yang lolos sampai menuju ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS.” Tutup Pak Tahir saat diwawancarai oleh Jurnalis Kareba Indonesia melalui via telepon.